Jurnalistik? Apa itu Jurnalistik?
Pernah
gasih sobat kpi dengar tentang jurnalistik? Apalagi di kalangan media massa cetak
maupun elektronik. Sebelum bahas lebih jauh tentang perjurnalistikan, kita
simak dulu yuuuk dasar dasar jurnalistik.
Sejarah
Berbagai literatur
tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna”
pada zaman Romawi Kuno, khususnya masa pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM). “Acta
Diurna” adalah papan pengumuman sejenis majalah dinding (mading) atau papan
informasi sekarang yang diletakkan di Forum Romanum agar diketahui oleh banyak orang. Secara
harfiyah, Acta Diurna diartikan
sebagai Catatan Harian atau Catatan Publik Harian.
Acta Diurna awalnya berisi catatan proses
dan keputusan hukum, lalu berkembang menjadi pengumuman kelahiran, perkawinan,
hingga keputusan kerajaan atau senator dan acara pengadilan. Acta Diurna diyakini sebagai produk
jurnalistik pertama sekaligus pers, media massa, atau
suratkabar/koran pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai
“Bapak Pers Dunia”.
Kata atau istilah jurnalistik pun berasal
dari Acta
Diurna itu. Orang yang menghimpun
dan menulis informasi untuk dipublikasikan di Acta Diurna
disebut diurnalis.
Dari kata diurna muncul
kata du
jour (Prancis) yang berarti “hari ” dan journal (Inggris)
yang artinya laporan, lalu berkembang menjadi journalism atau journalistic.
Dalam bahasa Inggris, journalist artinya orang yang membuat atau menyampaikan laporan.
Pengertian Jurnalistik
Secara bahasa
(Indonesia), jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan
persuratkabaran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan
persuratkabaran (KBBI).
Journalisme (journalism) diartikan
sebagai “the
activity or profession of writing for newspapers, magazines, or news websites
or preparing news to be broadcast.” (aktivitas atau profesi
penulisan untuk suratkabar, majalah, atau situs web berita atau
menyiapkan berita untuk disiarkan).
Dalam kamus bahasa Inggris, jurnalistik
adalah “The
collection and editing of news for presentation through the media;
writing designed for publication in a newspaper or magazine” (Merriam
Webster). Kata kunci dalam pengertian jurnalistik adalah berita dan penyebarluasan (publikasi).
Dengan demikian, secara praktis, jurnalistik
dapat didefinisikan sebagai berikut:
”Jurnalistik adalah pengumpulan
bahan berita (peliputan), pelaporan peristiwa (reporting), penulisan
berita (writing),
penyuntingan naskah berita (editing), dan penyajian atau penyebarluasan berita (publishing/broadcasting)
melalui media.”
Definisi
jurnalistik di atas seperti dikemukakan Roland E. Wolseley dalam buku Understanding
Magazines (1969): jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan,
penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati,
hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada
suratkabar, majalah, dan disiarkan.
Ahli atau
akademisi lainnya membuat definisi jurnalistik antara lain sebagai berikut:
·
Jurnalistik adalah kepandaian dalam hal
mengarang yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan kabar/ informasi pada masyarakat
umum secepat mungkin dan tersiar seluas mungkin (Adinegoro, Hukum Komunikasi Jurnalistik,
1984).
·
Jurnalistik merupakan sebuah proses kegiatan
dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini
melalui media massa (Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Dakwah, 2003).
·
Jurnalistik adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam mencatata dan melaporankan serta menyebarkan informasi kepada
masyarakat umum. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan kegiatan sehari-hari
(Astrid Susanto, Komunikasi Massa,
1986)
·
Jurnalistik merupakan suatu kegiatan untuk
mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita secepat mungkin dan seluas
mungkin kepada khalayak (Djen Amar, Hukum Komunikasi Jurnalistik, 1984).
·
Journalism ambraces all the forms in which
and trough wich the news and moment on the news reach the public. Jurnalistik
mencakup semua bentuk cara/ kegiatan yang dilakukan hingga sebuah ulasan/
berita dapat disampaikan kepada publik (Fraser Bond, An introduction to Journalism, 1961).
·
Jurnalistik adalah teknik dalam mengelola
berita, mulai dari mendapatkan bahan hingga menyebarkannya kepada masyarakat
secara luas. (Onong U. Effendi, Ilmu, Teoiri dan Filsafat Komunikasi,1993).
Jurnalistik:
Proses, Teknik, Ilmu
Saya biasa mengartikan jurnalistik sebagai
proses, teknik, dan ilmu peliputan, penulisan, dan penyebarluasan informasi
aktual (berita) melalui media massa.
- Proses – “aktivitas” peliputan,
penulisan, penyebarluasan info aktual melalui media.
- Teknik – “keahlian” , reporting
and writing, keahlian atau keterampilan
meliput, menulis, dan menyajikan berita (skills)
- Ilmu – “bidang kajian”, ilmu komunikasi
massa. Jurnalistik adalah kajian tentang komunikasi melalui media massa.
Jenis-Jenis Jurnalistik
Berdasarkan media yang digunakan untuk
publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis:
- Jurnalistik Cetak (printed
journalism) — yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed
media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.
- Jurnalistik Elektronik (electronic
journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast
Journalism) — yaitu proses jurnalistik di media radio,
televisi, dan film.
- Jurnalistik Online (online
journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan —
yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web berita
atau portal berita (media internet, media online, media siber).
Berdasarkan gaya dan topik pemberitaannya,
jurnalistik dibagi menjadi banyak jenis:
- Jurnalisme Damai (Peace Journalism)
- Jurnalisme Perang (War Journalism)
- Jurnalisme Pembangunan (Development
Journalism)
- Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)
- Jurnalisme Umpan Klik (Clickbait
Journalism)
- Jurnalisme Perang Suci (Crusade
Journalism)
- Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)
- Jurnalisme Komunitas (Community
Journalism)
- Jurnalisme Investigasi (Investigative
Journalism)
- Jurnalisme Korporasi (Corporate
Journalism)
- Jurnalisme Merek (Brand Journalism)
- Jurnalisme Dakwah, dll.
Pengertian
Jurnalis/Wartawan
Pelaku jurnalistik
disebut jurnalis atau wartawan.
KBBI menyebutkan, wartawan adalah orang
yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar,
majalah, radio, dan televisi. Wartawan disebut juga juru warta atau
jurnalis.
- Jurnalis/Wartawan adalah orang yang
melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin (UU No. 40/1999
tentang Pers)
- Inggris: Journalist, Reporter, Editor,
Paper Man, News Man
Kualifikasi Wartawan:
- Menaati Kode Etik (Codes of
Conduct)
- Menguasai Bidang Liputan (Beat)
- Menguasai Teknik Jurnalistik (J-Skills)
Wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah
media massa dengan melakukan aktivitas jurnalistik (peliputan dan penulisan
berita) secara rutin, menaati kode etik, menguasai tema liputannya, dan
menguasai teknik jurnalistik terutama menulis berita dan wawancara.
Kode Etik
Jurnalistik
Kode etik jurnalistik adalah etika
profesi wartawan. Ciri utama wartawan profesional yaitu menaati kode etik,
sebagaimana halnya dokter, pengacara, dan kaum profesional lain yang memiliki
dan menaati kode etik.
Berikut ini ringkasan kode etik
jurnalistik:
- Independen, akurat, berimbang, dan tidak
beritikad buruk.
- Profesional (tunjukkan identitas;
hormati hak privasi; tidak menyuap; berita faktual dan jelas
sumbernya; tidak plagiat; penggunaan cara-cara tertentu dapat
dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan
publik).
- Berimbang, tidak mencampurkan fakta dan
opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
- Tidak membuat berita bohong, fitnah,
sadis, dan cabul.
- Tidak menyalah-gunakan profesi dan tidak
menerima suap.
- Memiliki Hak Tolak untuk melindungi
narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya,
menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the
record”.
- Tidak menulis atau menyiarkan
berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi SARA.
- Hormati kehidupan pribadi, kecuali untuk
kepentingan publik.
- Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki
berita yang keliru/tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada
pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
- Layani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara
proporsional.
9 Elemen
Jurnalisme
Kode etik jurnalistik secara secara
universal tercantum dalam 9 Elemen Jurnalisme yang dikemukakan Bill Kovach dan
Tom Rosenstiel (2001) dalam The Elements of Journalism, What Newspeople Should Know and
the Public Should Expect (New York: Crown Publishers, 2001)
sebagai berikut:
- Kewajiban pertama adalah pada kebenaran.
- Kesetiaan (loyalitas) jurnalisme adalah
kepada warga (citizens).
- Disiplin verifikasi.
- Jurnalis harus tetap independen.
- Jurnalis bertindak sebagai pemantau.
- Jurnalisme harus menyediakan forum bagi
kritik, komentar, dan tanggapan dari publik.
- Membuat hal yang penting itu menjadi
menarik dan relevan.
- Berita yang disajikan komprehensif dan
proporsional
- Mengikuti hati nurani –etika, tanggung
jawab moral, dan standar nilai.
Belakangan, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel
menambahkan prinsip kesepuluh: “warga juga memiliki hak dan tanggung jawab
dalam hal yang berkaitan dengan berita.”
Teknik
Jurnalistik (J-Skills)
Teknik Jurnalistik (Journalism Skills) adalah
keahlian atau keterampilan khusus dalam hal reportase, penulisan dan
penyuntingan berita, serta wawasan dan penggunaan bahasa
jurnalistik atau bahasa media.
- Teknik
Reportase: Observasi, Wawancara, Studi Literatur. Wartawan
harus piawai wawancara dan mengamati peristiwa. Wartawan juga harus andal
dalam riset data atau studi literatur.
- News Writing. Penulisan berita adalah
keterampilan utama wartawan.
- News Reporting (for Radio/TV): News
Reading, Spoken Reading, News Script Writing). Khusus wartawan media
elektronik (TV/Radio) harus piawai menyajikan berita (news presenting)
secara langsung (live report) ataupun menjadi presenter berita di studio.
- Editing. Wartawan harus piawai menyunting
naskah sebelum dipublikasikan.
- Bahasa Jurnalistik. Wartawan harus
menguasai kaidah bahasa jurnalistik, yakni bahasa pers atau bahasa
media, dengan ciri khas ringkas, lugas, dan mudah dipahami.
Secara praktis, dasar jurnalistik yang wajib
dimiliki wartawan adalah keahlian meliput perisiwa, menulis beritanya,
melakukan wawancara, dan menaati kode etik.
Bahasa
Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik –disebut juga bahasa
media, bahasa pers, bahasa koran, atau bahasa wartawan– adalah gaya bahasa yang
digunakan wartawan dalam menulis berita dengan karakteristik singkat, padat,
sederhana, jelas, lugas, dan menarik.
Pakar bahasa Indonesia Jus Badudu menyatakan,
bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif.
Ringkas: Bahasa jurnalistik itu
hemat kata (economy
of words), memilih kata dan kalimat ringkas, karena keterbatasan
ruang dan durasi, termasuk menghindari Kata Jenuh dan Kata Mubazir.
Lugas: menggunakan kata/kalimat
denonatif, satu pengertian, tidak ambigu, dan langsung ke poko masalah (straight to
the point) alias tidak bertele-tele.
Produk Jurnalistik: Karya Jurnalistik
Secara garis besar, produk atau
karya jurnalistik itu adalah
- Berita (News)
- Opini (Views)
- Feature
Berita adalah laporan peristiwa. Opini adalah
tulisan berisi pendapat, penilaian, pemikiran, atau analisis tentang suatu
masalah atau peristiwa.
Feature adalah tulisan yang
menggabungkan fakta dan opini atau tulisan khas bergaya penulisan karya sastra
seperti cerpen atau novel. Foto dan Video masuk dalam produk
jurnalistik jika berupa foto jurnalistik dan video jurnalistik.
- Jenis-jenis berita antara lain Hard News,
Opinion News, Interpretative News, Etc.
- Jenis-jenis Opini antara lain Artikel,
Editorial/Tajuk, Kolom, Karikatur, Pojok, Esai, Ilmiah Populer)
- Jenis-jenis Feature antara lain
Tips, Laporan Perjalanan, Biografi, Profil, Resensi, etc.
News Processing: Proses Produksi Berita
- News Planning
- News Hunting/News Gathering
- News Writing
- News Editing
- Publishing
Proses jurnalistik dalam praktiknya yaitu
perencanaan pemberitaan (mis. rapat redaksi), peliputan peristiwa (termasuk
wawancara), penulisan naskah berita, penyuntingan, dan publikasi melalui media
massa.
Manajemen Redaksi
- Pemimpin Redaksi/Chief Editor/Editor in
Chief (+ wakil jika diperlukan)
- Redaktur Pelaksana/Managing Editor (+
wakil jika diperlukan)
- Redaktur/Editor/Jabrik (Penanggung Jawab
Rubrik)
- Reporter & Fotografer
- Koresponden
- Kontributor (incl. penulis &
kolomnis).
Proses pemberitaan masuk dalam manajemen
redaksi. SDM dalam manajemen redaksi terdiri dari pemimpin redaksi hingga
kontributor. Semuanya disebut wartawan.
Wartawan ada yang menjabat –secara hierarkis–
pemimpin redaksi, wakil pemred, redaktur, koordinator liputan, reporter,
fotografer (wartawan foto), koresponden (wartawan daerah), dan kontributor,
yaitu wartawan lepas yang dibayar per tulisan alias tidak digaji bulanan
seperti koresponden s.d. pemred.
Media
Jurnalistik: Jenis-Jenis Media Massa
- Media Cetak (Printed Media)
- Media Elektronik (Electronik Media)
- Media Siber (Cyber Media)
Hasil proses jurnalistik atau karya
jurnalistik dipublikasikan melalui media massa yang terbagi dalam tiga jenis. Media
cetak terdiri dari suratkabar (koran, terbit harian), majalah, dan
tabloid. Media Elektronik terdiri dari radio siaran, televisi, dan film.Media
Siber yaitu media massa di internet –dikenal dengan
sebutan media online, situs berita, portal berita (news portal), website berita,
atau media dalam jaringan (media daring).
Ohiyaa
satu hal lagi yang mungkin masih sobat kpi pertanyakan, bedanya jurnalistik
sama jurnalisme itu apa?.
Jurnalistik terdiri dari kata ‘jurnal’
berarti ‘laporan/ catatan’ dan ‘istik’
berarti ‘hal iwal’ atau ‘yang berkaitan
dengan…’. Sementara jurnalisme berasal dari kata ‘jurnal’ berarti ‘laporan/ catatan’ dan ‘isme’
berarti ‘paham/ajaran’.
Intinya, istilah jurnalstik dan jurnalisme
tidak ada perbedaan yang signifikan hanya berbeda istilahnya saja.
Nah
sobat KPI begitulah pengertian dan penjabaran singkat jurnalistik yang menjadi
patoka utama jurnalis dalam melakukan kegiatan jurnalis. Jangan sampai jadi
jurnalis yang buta dengan dasar dasar jurnalis itu sendiri J
Oleh
: Cahnia Cendi
·
https://kbbi.kemdikbud.go.id
·
Buku Referensi
tentang Dasar-Dasar Jurnalistik: Jurnalistik Terapan (BATIC Press), Kamus
Jurnalistik (Simbiosa), Jurnalistik Praktis (Rosdakarya). Penulis: Asep Syamsul
M. Romli.



Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances