Seperti yang kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini kita melihat cukup banyak berita yang menyoroti tingkah laku dari para remaja di Indonesia namun yang disayangkan adalah ketika mengetahui bahwa yang disorot bukanlah suatu prestasi melainkan tingkah laku yang tidak terpuji. Tentu ini menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi kita semua terlebih ketika berbicara tentang muda-mudi atau remaja sama halnya berbicara mengenai masa depan bangsa sebab merekalah yang menjadi generasi penerus bagi bangsa ini.
Jika kita membicarakan Remaja yang terbesit dalam pikiran kita adalah proses pencarian jati diri, hal ini melekat pada pikiran setiap orang. Maka remaja ini bisa kita golongkan menjadi golongan tengah hal ini dikarenakan remaja tidak bisa disebut anak kecil dan juga tak bisa dibilang orang dewasa maka ia berada di tengah. Ini yang perlu menjadi perhatian kita semua karena saat proses pencarian jati diri ini sangat rentan disusupi faktor-faktor yang membuat mereka jatuh ke dalam jurang kenakalan terutama di zaman sekarang yang notabene teknologinya sudah maju.
Kita bisa melihat contoh dari merosotnya moral para remaja ini dengan berita yang sekitar 1 bulan yang lalu viral di media sosial yaitu tentang pembullyan anak SMP di Bandung yang menimpa salah satu murid di sekolah tersebut, perundungan terjadi ketika korban sedang duduk di bangku paling depan kemudian salah seorang pelaku dari belakang memakaikan helm setelah itu kepala korban ditendang hingga pingsan tak sadarkan diri.
Kemudian ada contoh lain dari merosotnya moral para remaja saat ini yaitu video viral di medsos yang menunjukkan sekelompok remaja kisaran SMP yang menggunakan motor kemudian menghampiri seorang wanita tua dipinggir jalan kemudian mereka menendang lansia tersebut hingga tersungkur entah apa motif yang mereka lakukan terhadap lansia tersebut.
Dari contoh kasus yang menyoroti tingkah laku remaja saat ini sangatlah bertentangan dengan budaya yang ada di Indonesia sebab budaya kita itu cenderung ketat terhadap adat istiadat, norma, hingga tata krama. Maka bisa kita lihat ada yang salah dalam pencarian jati diri mereka.
Dibalik merosotnya moral dikalangan remaja terdapat 2 faktor yang memang menjadi sorotan utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hal-hal yang mencakup faktor internal adalah lingkungan disekitar rumah yang kurang mendukung bahkan mungkin pengawasan dari orang tua yang sangat kurang, sedangkan untuk faktor eksternalnya yaitu mencakup budaya dan teknologi yang tidak tersaring yang kemudian ditelan mentah mentah oleh sebagian remaja lalu akhirnya mereka mendapat hal hal yang tidak seharusnya mereka dapatkan. Inilah 2 faktor yang menjadikan remaja hilang kendali dan terjatuh ke dalam lubang kenakalan remaja.
Melihat faktor diatas tentu kita setuju Pendidikan Moral mempunyai peranan penting dalam kehidupan remaja hingga dewasa, karena kita tidak boleh hanya menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologinya saja akan tetapi perlu diseimbangkan dengan pendidikan moral yang merata agar degradasi moral tidak terus terjadi.
Jika kita mau melihat kebelakang pada zaman rasul tentu ada banyak tokoh anak muda yang bisa kita jadikan sebagai contoh atau teladan yang baik bagi para remaja saat ini.
Sahabat berusia muda: Talha bin Ubaidillah (16 tahun) Dia memeluk Islam di masa remajanya dan merupakan salah satu orang pertama yang percaya pada agama baru. Thalhah juga salah satu orang yang paling dermawan di antara umat Islam awal .Dalam perang Uhud, ia berjanji kepada Nabi ï·º bahwa ia akan mati di jalan Allah dan, dengan demikian, melindungi Nabi dari orang-orang kafir. Dia melindungi Nabi dari belati dan panah terbang dengan tubuhnya sendiri sampai salah satu jarinya putus. Namun, ia berhasil menyelamatkan nyawa Nabi. Dia juga salah satu dari enam orang yang dicalonkan Umar Ibn Al-Khattab untuk memutuskan siapa yang akan menjadi khalifah berikutnya
Sahabat berusia muda: Sa`d bin Abi Waqqas Pada usia 17 tahun, Sa`d adalah salah satu orang pertama yang percaya kepada Nabi dan menerima Islam. Dia juga orang pertama yang menembakkan panah untuk membela Islam. Dia adalah salah satu dari sepuluh orang yang menerima kabar gembira dari Nabi untuk masuk surga.
Sahabat berusia muda: Zaid bin Tsabit (13 tahun) Zaid adalah salah satu ahli Taurat dari Wahyu Ilahi. Dia diriwayatkan belajar bahasa Syria dan Ibrani dalam 17 hari dan menjadi penerjemah Nabi. Berlatih sampai dia menyempurnakannya, Zaid memasukkan Al-Qur’an yang Mulia ke dalam hatinya. Dia berkontribusi pada penulisan dan pengumpulan mushaf Alquran selama kekhalifahan Abu Bakar Al-Siddiq.
Itulah beberapa sahabat nabi yang masih muda namun bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi generasi muda yang bermanfaat bagi yang lainnya. Untuk menjadi generasi muda yang baik akal dan budinya, kita tidak perlu repot repot sebab Islam bisa menjadi kunci membentuk pribadi yang baik. Hal ini telah dijelaskan dalam QS Ibrahim : 1 yang berbunyi
Ù„ٓر ۚ Ùƒِتَٰبٌ Ø£َنزَÙ„ْÙ†َٰÙ‡ُ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙƒَ Ù„ِتُØ®ْرِجَ ٱلنَّاسَ Ù…ِÙ†َ ٱلظُّÙ„ُÙ…َٰتِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ ٱلنُّورِ بِØ¥ِذْÙ†ِ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ Ø¥ِÙ„َÙ‰ٰ صِرَٰØ·ِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْØَÙ…ِيدِ
Artinya: Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Ibrahim:1)
Ada 3 hal yang menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan Islam , yaitu
1. Menjadikan akidah Islam atau keimanan sebagai dasar pendidikan. Dalam sistem pendidikan Islam kepada para pelajar ditanamkan keimanan kepada Allah dan ketaatan pada ajaran Islam, dengan begitu setiap ilmu yang dipelajari mejadikan iman mereka semakin bertambah dan bertakwa.
2. Mempunyai tujuan yang jelas, para pelajar dibentuk pola pikirnya serta sikapnya agar selaras dengan Islam, maka pengajaran tentang Islam bukan untuk menjadi hapalan atau teori semata saja tetapi untuk menjadi petunjuk kehidupan yang bermanfaat.
3. Pembelajaran akhlak/adab sebelum mempelajari ilmu yang lainnya, sebab para ulama percaya jika para pelajar memiliki adab yang mulia maka Allah akan memudahkan mereka dalam memahami ilmu.
Melihat dari yang disampaikan diatas maka kita dapat simpulkan bahwa kita selaku umat muslim juga masyarakat Indonesia yang peduli terhadap masa depan bangsa. Maka kita perlu menyelamatkan para remaja dan pelajar dari jeratan krisis moral yang menjangkit, sebab kita dan merekalah yang menjadi generasi pemimpin bangsa. Dan jangan dilupakan pula bahwa Islam adalah solusi yang akan memperbaiki moral serta akhlak para remaja dan pelajar.
Editor : Muhammad Rahman
Oleh : Mohamad Hanif



Terimakasih min tulisannya sangat bermanfaat 💌
BalasHapusBahas yang lagi anget min, masalah RKUHP pro & kontra nya
BalasHapus