Sepanjang perjalanan peradaban dunia manusia telah melewati berbagai era dan jaman yang begitu panjang. Dalam sejarah peradaban islam dikenal dengan Masa Jahiliyah yaitu jaman dimana manusia berada didalam kebodohan. Kebodohan yang dimaksud adalah ketidaktahuan manusia terhadap jalan Illahi.
Keterburukan moral dan adab menjadi ciri khas yang utama di masa itu. Kondisi masyarakat sangatlah buruk dan tidak mempunyai tatanan sosial yang teratur. Kehidupan sosial yang tidak manusiawi dengan praktek perbudakan menjadi hal yang lumrah.
Perbudakan, pelacuran dan perjudian adalah hal yang normal dilakukan pada masa itu. Bahkan masyarakat tak segan untuk membunuh atau mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena itu merupakan aib bagi mereka.
Perilaku menyimpang dari norma kehidupan ditonjolkan dengan penuh kebanggaan. Seks bebas, minum khamr atau minuman keras perjudian menjadi aktivitas sehari-hari. Tanpa adanya rasa malu dan ketakutan sedikit pun atas apa yang telah dilakukan. Pola sosial yang buruk seperti yang ada dijaman jahiliyah adalah pola sosial yang sangat merusak sebuah generasi.
Lantas bagaimana dengan era masa kini apakah menjadi era dengan pola sosial yang lebih baik?. Meskipun era jaman jahiliyah telah berakhir dengan tegaknya Islam yang disyiarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun pada era modern ini kita dipaksa mengakui bahwa perilaku manusia kembali menuju jahiliyah.
Kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri bahwa perilaku masyarakat saat ini kembali mengarah kepada perilaku masyarakat di jaman jahiliyah. Perjudian, seks bebas, minuman keras kini kembali marak dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat. Dari remaja hingga dewasa kini berbangga diri melakukan kemaksiatan.
Canggihnya teknologi menjadi alat pamer diri melakukan kemaksiatan tak jarang kita dapat melihat postingan-postingan di sosial media tentang kemaksiatan. Bahkan promosi minuman keras pun mengenakan nama “Muhammad” sebagai daya tarik. Selain menggunakan nama “Muhammad” salah satu strategi promosi penjualan produk pun menggunakan kemolekan tubuh wanita sebagai daya tarik. Wanita dengan percaya diri berjoget menampilkan bentuk tubuhnya demi menarik minat pembeli.
Tak hanya itu postingan berkhalwat pun menjadi hal yang lumrah dan bahkan menjadi kebanggaan. Menampilkan kemesraan hingga ajakan menuju perzinahan kini menjadi sesuatu kewajaran di media sosial bahkan wanita pun dengan bangga menampilkan tubuhnya dengan berlenggok ria mengikuti alunan musik. Tak ada rasa malu sedikit pun semakin banyak yang melihat maka semakin bangga dan semakin sering menampilkan kemolekan tubuhnya.
Trend pamer diri telah meminum anggur merah (minuman keras) marak dilakukan oleh para pemuda generasi saat ini. Bahkan mereka berspekulasi jika disetiap masalah mabuklah solusi yang terbaik. Padahal hal itu bukanlah sebuah solusi melainkan pintu gerbang utama untuk melakukan kemaksiatan lainnya. Dalam kondisi mabuk tubuh tidak bisa terkontrol dengan baik karena pengaruh alkohol yang merusak kesadaran otak manusia sehingga dengan lost control itulah yang dapat mengakibatkan masalah-masalah yang baru.
Kemajuan teknologi yang saat ini menyelimuti era modern seakan menjadi akses kemaksiatan yang mudah. Dengan dunia “online” prostitusi bisa dilakukan dengan mudah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan selain itu iklan judi online marak berseliweran didunia maya seakan tidak ada satu pun yang mau menindak atas perbuatan keji ini.
Perilaku jahilyah yang kembali terulang dimasa ini adalah tantangan bagi umat islam yang masih memegang teguh Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Kembali meyiarkan syariat islam yang kini kembali asing dimasyarakat menjadi kewajiban mutlak demi menyelamatkan generasi anak muda dari azab-Nya
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada orang-orang yang telah melampaui batasnya. Dan semoga Allah selalu melindungi umat muslim yang masih berpegang teguh pada firman-firman-Nya.
Oleh : Muhamad Rahman



0 comments: