Pemujaan Idola Menurut Pandangan Islam
JURNALISTIK KPI STUDIO — Tidak banyak dari kita kalangan remaja bahkan sampai orang dewasa muslim yang begitu terobsesi dengan idolanya, sehingga mereka rela melakukan segala macam cara untuk idolanya. Seperti rela membeli tiket konsernya dengan harga yang tidak murah, rela membeli barang-barang yang dibeli idolanya agar bisa sama dengan idolanya dan yang tidak sedikit dari mereka juga rela panas-panasan demi melihat idolanya, bahkan rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan tiket konser untuk menonton idolanya.
Perlu kita ketahui bilamana idola sudah seperti makna di atas, sangat jelas terlarang dalam ajaran Islam. Sebab menjadikan manusia sebagai pujaan, kecintaan, pengorbanan, dan akhirnya penghambaan selain kepada Allah swt. Maka Inilah makna dari Laa ilaaha illallah. Tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah swt.
![]() |
| dok.pribadi - Pemujaan Idola Menurut Islam |
Dalam hadis tasyabbuh (penyerupaan) “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu.”
Sebagai umat Islam kita tidak boleh menyerupai suatu kaum. Menyerupai saja tidak diperbolehkan apalagi sampai terobsesi dan memuja-mujanya. Bahkan yang di-idolakan itu sama sekali tidak berTuhan/beragama.
Jika dengan mengidolakan artis mendapatkan kepuasan, maka belum tentu kita bisa merasakan kenyamanan dan ketentraman hati di saat menghadap sang Ilahi. Naudzubillah
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
.png)


0 comments: