Follow Us

oleh : Mohamad Hanif Seperti yang kita tahu bahwa akhir -akhir ini kita sedang diuji dengan banyaknya  permasalahan yang di sebabkan oleh ...

Kebersamaan di tengah Teriknya Perpecahan



oleh : Mohamad Hanif

Seperti yang kita tahu bahwa akhir-akhir ini kita sedang diuji dengan banyaknya  permasalahan yang di sebabkan oleh adanya adu domba antar sesama saudara hanya karena kepentingan sebagian orang. Tak seperti dulu yang kita hidup dalam keadaan yang nyaman,tentram dan aman, walaupun tidak selalu seperti itu tapi kondisinya lebih baik dari pada sekarang. Memang dalam suatu negara, kota bahkan hingga lingkup keluarga pun tidak akan luput dari yang namanya permasalahan internal tetapi hal yang disebut "Masalah" pun tidak bisa kita terus biarkan menjalar hingga kemana mana sebab itu awal mula adanya perpecahan. Sudah barang tentu kita tidak selalu menginginkan adanya perpecahan ataupun tercerai berai karna segala hal yang sudah pecah akan sulit untuk kembali sempurna seperti awal.

Kita bisa melihat contoh singkat dari konflik yang pernah terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Ketika Nabi Muhammad saw wafat, umat Islam terbagi dalam tiga kelompok kekuatan politik.

Pertama, orang-orang Anshar, penduduk asli Madinah, yang merasa paling berhak mewarisi kepemimpinan Nabi.

Kedua, orang-orang Muhajirin, kaum pendatang dari Mekkah, pengikut awal Nabi. Ketiga, keluarga Nabi yang dikenal dengan ahlul bait. Masalah transisi kepemimpinan di masa kritis itu hampir saja memicu perpecahan umat.

Bersyukur, dua kelompok pertama setelah berdebat akhirnya tercapai kesepakatan mengangkat Abu Bakar menjadi khalifah melanjutkan kepemimpinan Nabi  Muhammad saw mengendalikan negara dan pemerintahan yang saat itu sudah seluas jazirah Arab. Ancaman perpecahan pun bisa merekat kembali.

 

Namun pengangkatan sepihak tanpa melibatkan kelompok ahlul bait ini, kemudian hari menjadi multi tafsir sehingga membentuk kelompok oposisi yang semula laten tapi lama kelamaan mengkristal menjadi kekuatan yang mengganggu keutuhan umat Islam.

Dari contoh konflik yang disebutkan diatas kita menjadi tahu bahwa kondisi umat Islam setelah wafatnya Rasul tidak berjalan begitu kondusif , ada cukup banyak masalah yang terjadi pada tubuh umat islam saat itu. Rata-rata penyebab terjadi nya konflik pada umat adalah adanya miss komunikasi ataupun ego masing-masing pribadi maupun kelompok.

 

Permasalahan yang dialami umat saat islam pun tidak hanya ada pada zaman nabi ataupun zaman sahabat saja, tetapi permasalahan yang menyebabkan perpecahan pun terasa hingga saat ini seperti yang disampaikan oleh Mufti Syria  Syekh Adnan al-Afyuni mengatakan, ada dua sumber perpecahan dan perselisihan umat Islam. Pertama, mencari keuntungannya sendiri-sendiri. Masing-masing atau kelompok umat Islam melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya. Mereka tidak peduli jika apa yang mereka lakukan itu menimbulkan perpecahan di tubuh umat Islam.

Dan solusi dari perpecahan yang terjadi dikalangan umat saat ini adalah menumbuhkan kebersamaan. Allah SWT sudah memberitahukan dalam firman Nya

 وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

 


Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. ( Ali-Imran : 103)

 

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah melarang kita untuk tercerai berai dan Allah mengisyaratkan kepada kita umat manusia untuk menjungjung tinggi kebersamaan,

Rasulullah Saw bersabda : “(Berpegang teguhlah) kalian dengan AlJama’ah dan menjauhlah dari perpecahan”. (H.R Imam At-Tirmidzi dalam sunannya pada kitabul fitan). Al-Jama’ah secara bahasa berasal dari kata Al-Jama’ yang mengandung makna : “Menyatukan sesuatu yang terpecah”.
Maka kata jama’ah adalah lawan kata dari perpecahan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa 2/157 : “Dan mereka di namakan Ahlul Jama’ah karena Al-Jama’ah adalah persatuan dan lawannya adalah perpecahan”. Adapun makna Al-Jama’ah menurut syar’iat adalah, “Yang mencocoki kebenaran walaupun sendirian”.
Semangat memelihara keutuhan jama’ah, persatuan dan perdamaian dalam arti umum dengan prinsip-prinsipnya. Karena itu, persatuan dan kesatuan umat akan mendatangkan ridha Allah, sebaliknya perpecahan hanya akan mendatangkan murka-Nya. S
eperti yang dikatakan  "al-jama’atu rahmah wal furqatu ‘adzab " (kebersamaan adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah azab).

 

Dalam hal ini kebersamaan dan saling pengertian menjadi sebuah kunci untuk membuka gembok yang disebut "masalah", mengapa seperti itu? Sebab dari adanya rasa kebersamaan kita tidak hanya merasa kan rasa nyaman dan aman melainkan ada hal yang lebih dari itu ,yaitu bisa saling mengerti satu sama lain. Ketika ada masalah yang menyangkut sesama saudara tentu nya perlu suatu media dimana kedua belah pihak bisa nyaman untuk membicarakan masalahnya, karna media nya itu bukan hanya sekedar tempat melainkan munculnya sebuah rasa untuk menurunkan ego nya masing-masing  dan ketika keduanya telah luluh maka akan timbul rasa kebersamaan yang akan membuat suasana tidak lagi sepanas api yang menyambar saat masalah itu menghampiri, melainkan kebersamaan itulah yang dtg seolah olah seperti pemadam yang bergegas untuk memadamkan api masalah tersebut.

 

Rasa kebersamaan perlu kita hadirkan tidak hanya dikala kita mempunyai masalah dengan seseorang atau bahkan satu negara tetapi rasa tersebut perlu kita tanam dalam diri sebagai pengingat untuk diri sendiri agar senantiasa menjaga persaudaraan, sebab kita bisa dengan nyaman hidup diindonesia karena orang² tua kita dulu menanamkan rasa kebersamaan itu dalam diri mereka yang kemudian sekarang bisa kita tuai hasilnya.

Solusi terbaik dari perpecahan umat ini, marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita, orang orang disekitar kita, mari kita bersatu di atas kalimat tauhid, tingkatkan kesungguhan kita beribadah kepada Allah Swt, perbanyaklah ilmu dan kita harus mengalahkan hawa nafsu kita, menghilangkan dengki dan ego kita, kita lebih mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.
Jangan pula sampai tertipu dengan pola pikir yang keliru.
Semoga Allah selamatkan hati kita dalam taat kepadanya, bersatu di dalam tali Agama Allah, istiqamah di jalanNya dan tidak saling berpecah belah, aamiin ya rabbal alamiin.

 

oleh : Mohamad Hanif

 

3 komentar: