Follow Us

  Oleh : Mohamad Hanif Riwayat Singkat Siapa yang tak mengenal Buya Hamka begitulah orang-orang tahu namanya, namun itu sebenarnya akron...

 


Oleh : Mohamad Hanif

Riwayat Singkat


Siapa yang tak mengenal Buya Hamka begitulah orang-orang tahu namanya, namun itu sebenarnya akronim dari nama aslinya yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah begitu indah namanya. Beliau adalah seorang ulama, aktivis, penulis, sastrawan yang terkenal di Nusantara. Lahir pada tanggal 17 Febuari 1908 di kampung Molek Maninjau , Sumatera Barat. Ayahnya ialah syekh Abdul Karim bin Amrullah atau lebih dikenal dengan sebutan Haji Rasul yaitu seorang pelopor gerakan islah (tajdid) di Minangkabau.


Buya adalah seorang otodidak dalam mempelajari sesuatu dan mengulik secara mendalam berbagai bidang keilmuan seperti falsafah, kesusastraan, sejarah, sosiologi , dan politik. Pada 1918 saat buya Hamka berusia 10 tahun, ayahnya mendirikan pondok pesantren di padang panjang dengan nama “ Sumatera Thawalib” di situlah buya mempelajari Agama dan Bahasa Arab secara mendalam, selain daripada itu beliau pun mengikuti pengajaran agama di Masjid yang disampaikan oleh ulama-ulama terkenal seperti syekh Ibrahim Musa, syekh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, Ki Bagus Hadikusumo dan R.M Surjopranoto.


Berkat kemahiran dalam bahasa Arabnya yang tinggi beliau bisa sampai menyelidiki karya ulama besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Husin Haikal dan yang lainnya. Ia sempat berangkat dan bermukim 6 bulan di makkah, kemudian kembali dan melanjutkan keaktifannya dalam gerakan Islam, buya Hamka hampir mendedikasikan sebagian besar hidupnya kepada organisasi Islam besar di Indonesia yaitu Muhammadiyah.

 

 

Kisah dan Pengalaman

           

Memang di organisasi Muhammadiyah buya Hamka namanya melambung tinggi, namun bukan itu satu-satunya yang membuat orang mengenal sosok beliau, melainkan dari banyaknya karya yang dibuat dari pena dan hasil pemikirannya. Ada sebuah karya fenomenal yang ia tulis dalam bidang tafsir yaitu Tafsir Al Azhar, karya nya tersebut ditulis semasa beliau mendekam di penjara saat kepemimpinan Presiden Soekarno.


Mulanya pada 1964 buya Hamka difitnah atas hal-hal yang memang tidak beliau lakukan, ini di sebabkan buya sempat mengkritisi sistem demokrasi terpimpin yang diusung oleh Soekarno. 2 tahun 4 bulan Hamka terkurung dalam penjara yang kemudian setelah berakhirnya kekuasaan Soekarno ia pun dibebaskan, tetapi ada kisah menarik dari kejadian tersebut yaitu pada 16 Juni 1970 buya Hamka menerima sebuah pesan yang diantarkan oleh Mayor Jendral Soeryo (ajudan dari presiden soeharto) ke rumahnya.


Pesan tersebut ditulis oleh orang yang memenjarakannya, itu adalah pesan terakhir sang Proklamator yang berisikan permintaan agar Hamka mau menjadi Imam Shalat Jenazahnya. Buya hamka tak mengetahui bahwa Soekarno telah wafat setelah bertanya pada mayjen Soeryo, ia langsung bergegas ke wisma Yaso di mana tempat tersebut menjadi tempat di shalatkan nya jenazah Soekarno dan buya pun dengan ikhlas menjadi Imam Shalat Jenazahnya. Begitu besar jiwa dan pribadi dari buya Hamka walaupun di fitnah hingga di jebloskan ke penjara ia tak pernah sedikitpun memiliki rasa dendam, sebab menurutnya Dendam itu termasuk Dosa.

 

           


Tak hanya Tafsir Al Azhar ada banyak karya lainnya yang ia tulis dalam bidang keagamaan, yaitu antara lain Islam dan Demokrasi (1946), Tarikh Sayidina Abu Bakar (1929), Tasawuf Modern ( 1939), Falsafah Hidup ( 1939), Revolusi Agama (1946) dan masih banyak lagi. Dari sedikitnya karya yang bisa dituliskan disini dapat kita lihat bahwa kontribusi beliau dalam bidang Agama itu besar dan tidak main-main.

           

Di bidang sastra pada tahun 1929 buya Hamka sudah membuat karya fiksi nya yang pertama yaitu novel roman berjudul Si Sabariah, ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang sastrawan yang mumpuni. Namun karya yang paling fenomenal dari Hamka pada bidang sastra ialah novel yang berjudul Tenggelamnya Kapal Vander Wijk yang dibuat pada tahun 1937, karena begitu menarik cerita tersebut akhirnya novel ini diadaptasi ke dalam sebuah film dengan judul yang sama. Film Tenggelamnya Kapal Vander Wijk dirilis pada 19 Desember 2013.


Akan tetapi pada 1963 menjadi tahun dimana buya Hamka terlibat perseteruan dengan sesama sastrawan kondang yaitu Pramoedya Ananta Toer. Hal itu bermula ketika Pram, lewat rubrik lentera dalam koran harian bintang timur yang diasuhnya memfitnah bahwa cerita Tenggelamnya Kapal Vander Wijk karya Hamka adalah hasil dari menjiplak karya seorang sastrawan Perancis Jean Baptise Alphonse Kaar yang berjudul Sous Les Tilleus. Berbulan-bulan lamanya Hamka mendapat kritik keras hingga karya nya dilarang terbit, tetapi karena  koran yang diasuh oleh Pramoedya berafiliasi dengan PKI maka ketika G30SPKI 1965 mencuat orang-orang yang terlibat atau dekat dengan Pki harus ditangkap dan Pramoedya adalah salah seorang yang ditangkap kemudian diasingkan ke pulau Buru sebagai tahanan politik.


14 tahun kemudian Pramoedya dinyatakan bebas pada 1979, saat itu Pram dan Hamka sudah tidak berkomunikasi lagi satu sama lain. Namun suatu ketika Buya kedatangan Astuti ( putri sulung Pramoedya) kemudian ia menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya, yaitu Astuti ingin mendampingi calon suaminya (Daniel Setiawan) untuk masuk dan belajar Islam sebab diketahui bahwa ayah Astuti tak setuju apabila anaknya menikah dengan seseorang yang berbeda agama dengannya.


Seorang kawan dekat Pram, Hoedaifah berpendapat bahwa keputusan Pramoedya meminta Astuti untuk datang mendampingi suaminya kala itu ke rumah Buya Hamka adalah sebagi wujud dari permintaan maafnya kepada Hamka dan sikap menerima dengan senang hati yang ditunjukan secara tidak langsung oleh Buya memperlihatkan bahwa ia pun memaafkan Pram. Sekali lagi begitu lapang dan besarnya hati dari seorang Hamka.


Selain Tenggelamnya Kapal Vander Wijk ada juga karya beliau yang populer hingga sekarang diantaranya yaitu Di bawah lindungan Ka`bah (1936), Merantau ke Deli (1940), Tuan Direktur (1939), Di Tepi Sungai Baljah (1950) dan masih banyak lagi.






Kiprah dari seorang Hamka tidak hanya sebatas dalam bidang kepenulisan saja tetapi ia pun terjun dan aktif dalam bidang politik. Beliau sempat menjadi anggota dari partai Masyumi dan menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang Pertama. Walaupun sebelumnya ia sempat merasa tidak pantas untuk duduk di kursi pemerintahan, namun hal itu ia tepis dengan sebuah untaian kalimat “ Janganlah kamu takut pada Politik, jika tak mau ditelannya”.


Menjelang wafatnya Buya Hamka  mengabdikan diri sebagai Imam Masjid Al Azhar Jakarta. Dan beliau pun berpulang pada hari Jumat 24 Juli 1981 yang bertepatan dengan hari ke-22 Ramadhan 1401 H. 


Maka sampailah pada titik dimana kita bisa melihat bahwa Buya Hamka adalah salah seorang Ulama, Sastrawan, Cendikiawan muslim yang begitu bertalenta dalam banyak bidang dan kita sebagai generasi penerus bangsa perlu mencotoh serta mengambil banyak pelajaran dari Tokoh sekaligus Pahlawan bangsa ini yaitu Buya Hamka sang Ulama Multitalenta dari Nusantara.

 


Referensi :

§  Haji, Rusydi Hamka. (2017). Pribadi dan martabat Buya Hamka. Jakarta : Mizan

§  Hamka, Irfan. (2014). Ayah : kisah Buya Hamka. Jakarta : Republika

§  Ibda, I. (24 Juni 2018). Riwayat Buya Hamka, Ulama Multitalenta. Alif.id. https://alif.id/read/hamidulloh-ibda/riwayat-buya-hamka-ulama-multitalenta-b210296p/

§  Muhid, M. (24 Juni 2022). Kisah Soekarno Minta Buya Hamka Meyalatkan Jenazahnya. Tempo.com. https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1605234/kisah-soekarno-minta-buya-hamka-menyalatkan-jenazahnya

§  Maharani, M. (15 April 2021). Perseteruan Hamka dan Pramoedya Ananta Toer hingga Berdamai lewat Islam. Kompas.com. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2021/04/15/03300071/perseteruan-hamka-dan-pramoedya-ananta-toer-hingga-berdamai-lewat-islam

§  Fadliyati, F. (18 Maret 2019). Mengenal kembali Buya Hamka. Alif.id. https://alif.id/read/ilkiyafadliyati/mengenal-kembali-buya-hamka-b216279p/

 


 

 


Banyak waktu di dunia  Tak terpakai amat bijak Merasa cukup luang Namun Deras yang tak tertolong Mengapa masih saja tenang? Sedangkan diri s...


Banyak waktu di dunia 
Tak terpakai amat bijak
Merasa cukup luang
Namun Deras yang tak tertolong

Mengapa masih saja tenang?
Sedangkan diri sudah dipinggir jurang
Diperingati jauh-jauh hari
Tapi tak sedikitpun mengerti

tak boleh marah, tak boleh sedih
Sebab ini jalan yang di ambil
Rasa ini akan terus kembali
Bila tak jua sadarkan diri


Oleh : Mohamad Hanif


 

  Banyak kita jumpai nasihat-nasihat indah yang dinukil dari perkataan Ibnul Jauzi. Mulai dari nasihat pendidikan, tazkiyatun-nafs (penyuci...

 



Banyak kita jumpai nasihat-nasihat indah yang dinukil dari perkataan Ibnul Jauzi. Mulai dari nasihat pendidikan, tazkiyatun-nafs (penyucian jiwa), taqwa, dan beragam nasihat lainnya. Namun tak lengkap rasanya jika hanya mengetahui berbagai nasihat beliau tanpa mengenal sosoknya. So, yuk kita mengenal sosok Ibnul Jauzi, penasihat ulung ini!


Riwayat Hidup dan Keluarga Ibnul Jauzi

Ibnul Jauzi memiliki nama lengkap Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Ja’far al-Jauzi. Beliau mendapat gelar Abu al-Faraj, dan al-Mubarak sejak masih kecil. Pada masanya, Ibnul Jauzi tersohor sebagai ahli fiqih, ahli tafsir, ahli sastra, al-Hafizh (orang yang hafal 100.000 hadits beserta sanad dan hukum matannya), penasihat, dan tokoh penyebar madzhab Hanbali.


Banyak ahli sejarah yang berbeda pendapat mengenai tahun kelahiran Ibnul Jauzi secara tepat. Namun begitu, beliau lahir di Baghdad pada periode dominasi Seljuk terhadap Dinasti Abbasiyyah di bawah kepemimpinan khalifah Al-Mustazhir Billah (487-512 H/ 1094-1118 M). Masa itu politik dan pertahanan sedang kacau balau, meskipun termasuk masa keemasan Islam dalam bidang keilmuan.


Jika ditelusuri silsilah keluarganya, nasab Ibnul Jauzi tersambung pada Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., sahabat sekaligus mertua Nabi Muhammad saw. Ayah Ibnul Jauzi yang menceritakannya demikian, “Ketahuilah anakku, kita ini sebenarnya berasal dari keturunan Abu Bakar ash-Shiddiq, tetapi kemudian para pendahulu kita sibuk dengan perniagaan dan jual beli.”


Menjadi yatim sejak dini, al-Jauzi kecil berada di bawah pengasuhan bibinya. Hingga ketika mencapai usia tamyiz, Ibnul Jauzi dibawa oleh sang bibi agar belajar pada Syaikh Abul Fadhl Muhammad bin Nashir, seorang ahli hadits, fiqih, sekaligus bahasa. Dalam sumber lain, bahkan Syaikh Abul Fadhl ini masih punya darah kekerabatan dengan Ibnul Jauzi.


Ibnul Jauzi pernah berkata tentang dirinya, “Sesungguhnya sebagian besar anugerah nikmat yang ada pada diriku bukan karena usahaku, melainkan hanyalah karunia Dzat Yang Maha Lembut atas diriku.


Sering muncul tanggapan para guru Ibnul Jauzi yang menyebut bahwa al-Jauzi ini memiliki cita-cita yang sangat tinggi, haus akan ilmu, dan pribadi yang zuhud daripada anak sebayanya. Ibnul Jauzi sendiri mengiyakan hal tersebut. 


Beliau tak suka sulap, tidak pernah bermain-main di jalanan ataupun sungai Tigris seperti anak sebayanya yang lain. Beliau lebih suka memperdalam ilmu dan mengikuti kajian hadits. Bahkan ketika makan roti saja, tiap kali menyuap beliau mengiringnya dengan tegukan air. Saking tidak ingin membuang waktu demi belajar. Hingga kabarnya, harta warisan beliau habiskan untuk menuntut ilmu.


Pada usianya yang masih belia tepatnya pada tahun 527 H, Ibnul Jauzi mengisi majelis taklim di masjid jami’ Al-Manshur, melanjutkan gurunya, Abu Hasan bin az-Zaghuni (Ibnu Zaghuni) yang wafat.


Kebiasaan beliau yang memperdengarkan hafalannya pada guru ataupun teman-teman yang lainnya sejak kecil, maka tak heran beliau dapat dipercaya untuk melanjutkan majelis gurunya saat masih belasan tahun.


Karya-Karya Ibnul Jauzi


Sejak usia 13 tahun, Ibnul Jauzi sudah menulis kitab yang bermuatan nasihat. Selanjutnya, dia mulai menulis berbagai bidang ilmu sebagai hasil dari perjalanan menuntut ilmu semasa hidup beliau.

Dalam kitab Daf’u Syibahu at-Tasybih, Ibnul Jauzi mengatakan jumlah karyanya mencapai 250 buah karya, di antaranya:

  • Bidang Tafsir: Al-Mughni, Zad al-Masir, Tadzkirah al-Arib, dll.

  • Bidang Hadits: Jami’ al-Masanid, Al-Hadaiq, Naqy an-Naql, dan beberapa kitab tentang jarh dan ta’dil.

  • Bidang Fiqih: Al-Inshaf fi Masail al-Khilaf, Jannah an-Nazhar, Jannah al-Fithr, ‘Umdah ad-Dalail fi Masyhur al-Masail, Al-Bazi al-Asyhab al-Munqidh ‘ala Mukhalifi al-Madzhab, dll.

  • Ilmu Cabang: Al-Madzhab fi al-Madzhab, Masbuk adz-Dzahab, Al-Bughah.

Dan masih banyak lagi karya-karyanya dalam bidang ushuluddin, sejarah, manaqib (sejarah keutamaan orang-orang allim), juga syair-syair indah.


Bahkan diberitakan dalam Adz-Dzail karya Ibnu Rajab, Ibnul Jauzi menyebutkan dalam syairnya ketika dia dipenjara akibat fitnah yang menimpanya sebelum wafat, bahwa buah karyanya mencapai 340 lebih tulisan, dengan di antaranya 20 jilid dan ada beberapa yang hanya satu jilid.


Itulah biografi singkat Ibnul Jauzi, ulama cerdas dari Baghdad yang sedari kecil gemar memperdalam dan mengikuti banyak kajian ilmu. Kemampuan mengelola ilmu yang telah didapat justru yang sepatutnya kita teladani.


Dari mulai seringnya menghafal, memperdengarkan hafalan, hingga menuliskannya dan membuahkan karya-karya hebat yang sampai sekarang dijadikan rujukan dalam berbagai disiplin keilmuan. Semoga kita dapat sama sama meneladani beliau.


Wal-’Llahu Ta`ala A’lam



Referensi:

  • Adz-Dzail ‘ala Thabaqat al-Hanabilah karya Ibnu Rajab

  • Hafalan Buyar Tanda Tak Pintar, edisi terjemahan dari Al-Hatstsu ‘ala Hifzh al-’Ilm wa Dzikr Kibar al-Huffazh karya Ibnul Jauzi

  • Kuru, Ahmet T. (2020). Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan. (edisi terjemah, Febri Ady Prasetyo). Jakarta: Gramedia.



Oleh: Hasya Dinan Hamidah

  Sepanjang perjalanan peradaban dunia manusia telah melewati berbagai era dan jaman yang begitu panjang. Dalam sejarah peradaban islam dike...

 

Sepanjang perjalanan peradaban dunia manusia telah melewati berbagai era dan jaman yang begitu panjang. Dalam sejarah peradaban islam dikenal dengan Masa Jahiliyah yaitu jaman dimana manusia berada didalam kebodohan. Kebodohan yang dimaksud adalah ketidaktahuan manusia terhadap jalan Illahi.


Keterburukan moral dan adab menjadi ciri khas yang utama di masa itu. Kondisi masyarakat sangatlah buruk dan tidak mempunyai tatanan sosial yang teratur. Kehidupan sosial yang tidak manusiawi dengan praktek perbudakan menjadi hal yang lumrah.


Perbudakan, pelacuran dan perjudian adalah hal yang normal dilakukan pada masa itu. Bahkan masyarakat tak segan untuk membunuh atau mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena itu merupakan aib bagi mereka.


Perilaku menyimpang dari norma kehidupan ditonjolkan dengan penuh kebanggaan. Seks bebas, minum khamr atau minuman keras perjudian menjadi aktivitas sehari-hari. Tanpa adanya rasa malu dan ketakutan sedikit pun atas apa yang telah dilakukan. Pola sosial yang buruk seperti yang ada dijaman jahiliyah adalah pola sosial yang sangat merusak sebuah generasi.


Lantas bagaimana dengan era masa kini apakah menjadi era dengan pola sosial yang lebih baik?. Meskipun era jaman jahiliyah telah berakhir dengan tegaknya Islam yang disyiarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun pada era modern ini kita dipaksa mengakui bahwa perilaku manusia kembali menuju jahiliyah.


Kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri bahwa perilaku masyarakat saat ini kembali mengarah kepada perilaku masyarakat di jaman jahiliyah. Perjudian, seks bebas, minuman keras kini kembali marak dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat. Dari remaja hingga dewasa kini berbangga diri melakukan kemaksiatan.


Canggihnya teknologi menjadi alat pamer diri melakukan kemaksiatan tak jarang kita dapat melihat postingan-postingan di sosial media tentang kemaksiatan. Bahkan promosi minuman keras pun mengenakan nama “Muhammad” sebagai daya tarik. Selain menggunakan nama “Muhammad” salah satu strategi promosi penjualan produk pun menggunakan kemolekan tubuh wanita sebagai daya tarik. Wanita dengan percaya diri berjoget menampilkan bentuk tubuhnya demi menarik minat pembeli.


Tak hanya itu postingan berkhalwat pun menjadi hal yang lumrah dan bahkan menjadi kebanggaan. Menampilkan kemesraan hingga ajakan menuju perzinahan kini menjadi sesuatu kewajaran di media sosial bahkan wanita pun dengan bangga menampilkan tubuhnya dengan berlenggok ria mengikuti alunan musik. Tak ada rasa malu sedikit pun semakin banyak yang melihat maka semakin bangga dan semakin sering menampilkan kemolekan tubuhnya.


Trend pamer diri telah meminum anggur merah (minuman keras) marak dilakukan oleh para pemuda generasi saat ini. Bahkan mereka berspekulasi jika disetiap masalah mabuklah solusi yang terbaik. Padahal hal itu bukanlah sebuah solusi melainkan pintu gerbang utama untuk melakukan kemaksiatan lainnya. Dalam kondisi mabuk tubuh tidak bisa terkontrol dengan baik karena pengaruh alkohol yang merusak kesadaran otak manusia sehingga dengan lost control itulah yang dapat mengakibatkan masalah-masalah yang baru.


Kemajuan teknologi yang saat ini menyelimuti era modern seakan menjadi akses kemaksiatan yang mudah. Dengan dunia “online” prostitusi bisa dilakukan dengan mudah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan selain itu iklan judi online marak berseliweran didunia maya seakan tidak ada satu pun yang mau menindak atas perbuatan keji ini.


Perilaku jahilyah yang kembali terulang dimasa ini adalah tantangan bagi umat islam yang masih memegang teguh Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Kembali meyiarkan syariat islam yang kini kembali asing dimasyarakat menjadi kewajiban mutlak demi menyelamatkan generasi anak muda dari azab-Nya


Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada orang-orang yang telah melampaui batasnya. Dan semoga Allah selalu melindungi umat muslim yang masih berpegang teguh pada firman-firman-Nya.


Oleh : Muhamad Rahman


  katanya dia berwajah sama  tak ada beda dari rautnya marah sedih dan tawa ia lihat kan yang sama mungkin memang begitu adanya sulit untuk ...

 


katanya dia berwajah sama 
tak ada beda dari rautnya
marah sedih dan tawa
ia lihat kan yang sama

mungkin memang begitu adanya
sulit untuk berwajah beda
walau hatinya berduka
tapi mimiknya masih sama

tak di pungkiri ia pun bisa berganti
tapi tak secepat orang berlari
makan waktu berhari hari
tuk lihat ia berseri seri

dia tahu dia sulit diterka
maka orang menyangka nyangka
tapi mengapa sulit untuk berbeda
yang ku bisa hanya lihat yang sama



Oleh : Mohamad Hanif 


11,8 ribu cuitan Twitter menyebut kejadian di Polsek Astana Anyar pada Rabu pagi, 7 Desember 2022 lalu.  Insiden bom bunuh diri yang dilakuk...



11,8 ribu cuitan Twitter menyebut kejadian di Polsek Astana Anyar pada Rabu pagi, 7 Desember 2022 lalu. 


Insiden bom bunuh diri yang dilakukan oleh eks napiter tersebut wujud berontak; menolak RKUHP dan mengatasnamakan jihad melawan orang musyrik/kafir. Bahkan QS. at-Taubah [9]:29 dijadikan landasan pelaku memberontak.

______________________________________________

Rentetan aksi bom bunuh diri di Indonesia semakin bertambah. Mulai dari ledakan serentak di 13 gereja tahun 2000 hingga yang terbaru, bom bunuh diri di Bandung awal Desember lalu.


Di antara deretan catatan aksi teror tadi di Indonesia mengatasnamakan "jihad melawan musuh Allah". Bahkan tak tanggung tanggung, sebagian dari mereka menyebut-nyebut ayat al-Qur'an sebagai landasan pemberontakan ini. 


Lantas, apakah benar Islam mensyariatkan demikian?


 Nash tentang jihad ada begitu banyak dalam al-Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Namun perlu diperhatikan, memahami suatu syariat dalam Islam tidak bisa hanya berlandaskan satu nash saja, apalagi ditambah dengan pemahaman yang dangkal. Begitu pun dalam memahami syariat jihad. 


Menurut Muchlis M. Hanafi, kepala Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an (LPMQ) Kemenag RI, istilah jihad termasuk satu di antara banyaknya istilah yang sering disalahpahami. Sering juga di-identik-kan dengan peperangan, angkat senjata, hingga kelompok ekstrem mengartikannya sebagai pemberontakan terhadap pemerintah thaghut atau dinilai kafir. 


Nyatanya, jihad dalam syariat Islam tidak hanya menghadapi musuh yang nyata (mujahadah al-'aduww azh-zhahir). Melainkan ada juga jihad melawan setan (mujahadah asy-syaithaan) dan jihad menghadapi hawa nafsu (mujahadah an-nafs). [Menurut ar-Raghib al-Ashfahani disadur dalam buku Damai Bersama Alqur'an karya Muchlis M. Hanafi).


Substansi kekafiran dalam Islam sangat jelas. Mereka yang tidak menetapkan hukum Allah hanya sampai pada kafir amal, bukan kafir aqidah, sebagaimana dijelaskan oleh Ibn 'Abbas r.a. dalam Tafsir Ibnu Katsir. Status mereka tetap muslim dan haram darahnya untuk diperangi maupun dibunuh.


Allah Swt. juga menegaskan dalam QS. at-Taubah [9]:5 dan 11, bahwa muslim yang bersyahadat, shalat, zakat, mereka tidak boleh diperangi meskipun para pendosa besar, tetapi mereka harus diperlakukan layaknya saudara seagama.


Bahkan dalam sabda Nabi saw.:


سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعرِفُونَ وَتُنكِرُونَ فَمَن عَرَفَ بَرِئَ وَمَن أَنكَرَ سَلِمَ وَلَكِن مَن رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُوهُم؟ قَالَ لَا مَا صَلُّوا


"Akan ada pemimpin-pemimpin yang kalian kenal tapi kalian mengingkari mereka. Siapa yang mengenali (dan tidak terbaa arus), maka dia terbebas dari dosa. Siapa yang mengingkari, maka dia selamat. Akan tetapi siapa yang empati dan mengikuti, maka dia tidak selamat. Lalu para shahabat bertanya: "Apakah kita boleh memerangi mereka?" Rasul saw. menjawab: "tidak boleh, selama mereka shalat." [Shahih Muslim kitab al-imarah bab wujubil-inkar 'alal-'umara` fima yukhalifus-syar'a no. 3445-3446].


Artinya, selama pemimpin suatu negara masih shalat, haram untuk diperangi, dan mereka bukanlah pemerintah _thaghut_ /kafir. Adapun jihad yang dapat dilakukan, yakni dengan jalan dakwah. Aspirasi tetap dapat disuarakan melalui persidangan ataupun jalur legal lainnya.


Demikianlah, bukti bahwa Islam menjunjung nilai-nilai perdamaian. Bukan ajaran yang memaksa dan separatis seperti yang digaungkan para teroris yang mengatasnamakan "jihad".

 Wal-Lahu ta'ala a'lam


Oleh : Hasya Dinan Hamidah

gambar hanya ilustrasi (sumber : pexel) Hai Kepongers, pasti dibenakmu pernah terbersit pertanyaan “kok belakangan ini di Jawa Barat gempa t...

gambar hanya ilustrasi (sumber : pexel)

Hai Kepongers, pasti dibenakmu pernah terbersit pertanyaan “kok belakangan ini di Jawa Barat gempa terus ya?” apa penyebab gempa terus bersusulan satu sama lain? Bumi yang sudah terlalu tua atau Allah sengaja menyelipkan hikmah dibalik ujian ini ? kita bahas bareng-bareng yuk!


Qodarullah, dataran yang kita pijak di wilayah Jawa Barat ini memang menjadi daerah dengan aktivitas gempa bumi paling aktif di pulau Jawa. Jawa Barat berdekatan dengan sumber gempa bumi, yaitu laut selatan. Terdapat suatu daerah subduksi di kawasan laut selatan Jawa Barat dimana tempat lempeng bumi bertemu (Indo-Australia dan Eurasia), selain itu faktor penyebab lainnya adalah banyaknya sesar atau rekahan kulit bumi yang aktif di Jawa Barat ini seperti sesar Lembang, Padalarang, Balibis, Cimandiri, dan Garut Selatan. 


Berdasarkan catatan BMKG, Setidaknya satu kali dalam sehari terjadi gempa bumi di sekitar Jawa Barat, tapi umumnya dalam skala kecil sehingga hanya dapat direkam oleh seismograf. Rata-rata dalam satu bulan sekali terjadi satu gempa di Jawa Barat dengan skala yang cukup besar dan dapat dirasakan oleh manusia. Dan katanya ini sesuatu yang wajar ya, kepongers. 


Lantas, bagaimana kita menyikapi gempa cianjur pada selasa 22 November 2022 lalu? Dengan korban 329 orang meninggal, 11 orang masih dinyatakan hilang dan tidak terhitung bangunan yang rusak? Disusul dengan gempa Pangandaran, Garut, lalu sukabumi Yang menghancurkan beberapa rumah dan beberapa orang luka-luka? What must we do.


Sebagai makhluk sosial dan sebagai muslim yang beriman akan ketentuan yang sudah Allah tetapkan sudah menjadi kewajiban kita untuk membantu dan mengulurkan tangan  memulihkan luka saudara kita disana. Dan kita harus selalu percaya bahwa Allah selalu menyelipkan hikmah dibalik setiap kejadian meski seringkali dibungkus dengan musibah pilu menurut kacamata manusia. 

sumber : pexels

“Sungguh, beserta kesulitan ada kemudahan” Bahkan Allah mengulang kembali bunyi ayat tersebut. (Al-Insyirah 5-6) membuktikan bahwa janji Allah selalu benar, dan insyaa Allah semua akan kembali pulih selama kita sabar dalam menasihati dan sabar dalam berbuat kebajikan. 


Nah kepongers gimana keponya sudah terobati kan? Yuk jangan berhenti berdoa dan bantu pulihkan duka saudara kita yang sedang terdampak ya. Semoga kita semua selalu dalam penjagaan sebaik baik yang Maha Penjaga, Aamiin Allahuma Aamiin.


Editor : Muhammad Rahman 

Oleh : Tsalitsa syahidah


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini kita melihat cukup banyak berita yang menyoroti tingkah laku dari para remaja di Ind...


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini kita melihat cukup banyak berita yang menyoroti tingkah laku dari para remaja di Indonesia namun yang disayangkan adalah ketika mengetahui bahwa yang disorot bukanlah suatu prestasi melainkan tingkah laku yang tidak terpuji. Tentu ini menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi kita semua terlebih ketika  berbicara tentang muda-mudi atau remaja sama halnya berbicara mengenai masa depan bangsa sebab merekalah yang menjadi generasi penerus bagi bangsa ini.


Jika kita membicarakan Remaja yang terbesit dalam pikiran kita adalah proses pencarian jati diri, hal ini melekat pada pikiran setiap orang. Maka remaja ini bisa kita golongkan menjadi golongan tengah hal ini dikarenakan remaja tidak bisa disebut anak kecil dan juga tak bisa dibilang orang dewasa maka ia berada di tengah. Ini yang perlu menjadi perhatian kita semua karena saat proses pencarian jati diri ini sangat rentan disusupi faktor-faktor yang membuat mereka jatuh ke dalam jurang kenakalan terutama di zaman sekarang yang notabene teknologinya sudah maju. 


Kita bisa melihat contoh dari merosotnya moral para remaja ini dengan berita yang sekitar 1 bulan yang lalu viral di media sosial yaitu tentang pembullyan anak SMP di Bandung yang menimpa salah satu murid di sekolah tersebut, perundungan terjadi ketika korban sedang duduk di bangku paling depan kemudian salah seorang pelaku dari belakang memakaikan helm setelah itu kepala korban ditendang hingga pingsan tak sadarkan diri. 


Kemudian ada contoh lain dari merosotnya moral para remaja saat ini yaitu video viral di medsos yang menunjukkan sekelompok remaja kisaran SMP yang menggunakan motor kemudian menghampiri seorang wanita tua dipinggir jalan kemudian mereka menendang lansia tersebut hingga tersungkur entah apa motif yang mereka lakukan terhadap lansia tersebut. 


Dari contoh kasus yang menyoroti tingkah laku remaja saat ini sangatlah bertentangan dengan budaya yang ada di Indonesia sebab budaya kita itu cenderung ketat terhadap adat istiadat,  norma, hingga tata krama. Maka bisa kita lihat ada yang salah dalam pencarian jati diri mereka.


Dibalik merosotnya moral dikalangan remaja terdapat  2 faktor yang memang menjadi sorotan utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hal-hal yang mencakup faktor internal adalah lingkungan disekitar rumah yang kurang mendukung bahkan mungkin pengawasan dari orang tua yang sangat kurang, sedangkan untuk faktor eksternalnya yaitu mencakup budaya dan teknologi yang tidak tersaring yang kemudian ditelan mentah mentah oleh sebagian remaja lalu akhirnya mereka mendapat hal hal yang tidak seharusnya mereka dapatkan. Inilah 2 faktor yang menjadikan remaja hilang kendali dan terjatuh ke dalam lubang kenakalan remaja.


Melihat faktor diatas tentu kita setuju Pendidikan Moral mempunyai peranan penting dalam kehidupan remaja hingga dewasa, karena kita tidak boleh hanya menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologinya saja akan tetapi perlu diseimbangkan dengan pendidikan moral yang merata agar degradasi moral tidak terus terjadi. 


Jika kita mau melihat kebelakang pada zaman rasul tentu ada banyak tokoh anak muda yang bisa kita jadikan sebagai contoh atau teladan yang baik bagi para remaja saat ini. 

Sahabat berusia muda: Talha bin Ubaidillah (16 tahun) Dia memeluk Islam di masa remajanya dan merupakan salah satu orang pertama yang percaya pada agama baru. Thalhah juga salah satu orang yang paling dermawan di antara umat Islam awal .Dalam perang Uhud, ia berjanji kepada Nabi ﷺ bahwa ia akan mati di jalan Allah dan, dengan demikian, melindungi Nabi dari orang-orang kafir. Dia melindungi Nabi dari belati dan panah terbang dengan tubuhnya sendiri sampai salah satu jarinya putus. Namun, ia berhasil menyelamatkan nyawa Nabi. Dia juga salah satu dari enam orang yang dicalonkan Umar Ibn Al-Khattab untuk memutuskan siapa yang akan menjadi khalifah berikutnya


Sahabat berusia muda: Sa`d bin Abi Waqqas  Pada usia 17 tahun, Sa`d adalah salah satu orang pertama yang percaya kepada Nabi dan menerima Islam. Dia juga orang pertama yang menembakkan panah untuk membela Islam. Dia adalah salah satu dari sepuluh orang yang menerima kabar gembira dari Nabi untuk masuk surga. 


Sahabat berusia muda: Zaid bin Tsabit (13 tahun) Zaid adalah salah satu ahli Taurat dari Wahyu Ilahi. Dia diriwayatkan belajar bahasa Syria dan Ibrani dalam 17 hari dan menjadi penerjemah Nabi. Berlatih sampai dia menyempurnakannya, Zaid memasukkan Al-Qur’an yang Mulia ke dalam hatinya. Dia berkontribusi pada penulisan dan pengumpulan mushaf Alquran selama kekhalifahan Abu Bakar Al-Siddiq.


Itulah beberapa sahabat nabi yang masih muda namun bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi generasi muda yang bermanfaat bagi yang lainnya. Untuk menjadi generasi muda yang baik akal dan budinya, kita tidak perlu repot repot sebab Islam bisa menjadi kunci membentuk pribadi yang baik. Hal ini telah dijelaskan dalam QS Ibrahim : 1 yang berbunyi



لٓر ۚ كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ


Artinya: Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Ibrahim:1)


Ada 3 hal yang menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan Islam , yaitu 

1. Menjadikan akidah Islam atau keimanan sebagai dasar pendidikan. Dalam sistem pendidikan Islam kepada para pelajar ditanamkan keimanan kepada Allah dan ketaatan pada ajaran Islam, dengan begitu setiap ilmu yang dipelajari mejadikan iman mereka semakin bertambah dan bertakwa.


2. Mempunyai tujuan yang jelas, para pelajar dibentuk pola pikirnya serta sikapnya agar selaras dengan Islam, maka pengajaran tentang Islam bukan untuk menjadi hapalan atau teori semata saja tetapi untuk menjadi petunjuk kehidupan yang bermanfaat.


3. Pembelajaran akhlak/adab sebelum mempelajari ilmu yang lainnya, sebab para ulama percaya jika para pelajar memiliki adab yang mulia maka Allah akan memudahkan mereka dalam memahami ilmu.


Melihat dari yang disampaikan diatas maka kita dapat simpulkan bahwa kita selaku umat muslim juga masyarakat Indonesia yang peduli terhadap masa depan bangsa. Maka kita perlu menyelamatkan para remaja dan pelajar dari jeratan krisis moral yang menjangkit, sebab kita dan merekalah yang menjadi generasi pemimpin bangsa. Dan jangan dilupakan pula bahwa Islam adalah solusi yang akan memperbaiki moral serta akhlak para remaja dan pelajar.


Editor : Muhammad Rahman

Oleh : Mohamad Hanif